Jumat, 02 Juli 2021

Tugas Mengenal Kebudayaan di Lingkungan Sekitar

Nama : Gian Gideon

NIM : 16220074

Kelompok : 132 


Hasil Observasi

Daerah lingkungan sekitar saya adalah Jawa Barat, tepatnya Bandung. Saya menimba ilmu di kota tersebut dan berdasarkan pengalaman saya sebagai murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), saya telah menyaksikan berbagai kebudayaan yang tampak secara langsung di hadapan saya.

Pada saat saya SMP, kebudayaan di sekolah tempat saya menimba ilmu tersebut adalah adanya pelajaran bermain gamelan. Berdasarkan pelajaran yang saya terima dari guru yang mengajarkan saya saat itu, gamelan merupakan kebudayaan yang berasal dari Jawa. Gamelan ini sendiri merupakan sekumpulan alat musik yang dimainkan oleh beberapa orang hingga tercipta keharmonian nada, karena sejatinya memainkan gamelan ini pun butuh koordinasi dan kerja sama yang baik antar pemain musiknya. Beberapa alat musik yang terdapat pada gamelan ini adalah gendang atau kendang untuk mengatur tempo, kemudian ada juga gong, suling, gambang yang terdiri dari bilah-bilah kayu, serta ada juga bonang yang cara memainkannya sama seperti gambang, yaitu dengan cara dipukul. Adanya pelajaran bermain gamelan ini membuat saya penasaran, hingga akhirnya saya bertanya pada guru saya mengenai alasan diadakannya pelajaran bermain gamelan ini di sekolah. Beliau menjawab bahwa pelajaran bermain gamelan ini sejatinya diadakan agar para generasi Indonesia tidak melupakan budaya-budaya yang ada di negaranya sendiri, salah satunya dengan bermain gamelan ini.

Beranjak ke SMA, saya pun merasakan adanya budaya menggunakan pakaian kebaya putih (untuk perempuan) dan pangsi (untuk laki-laki) setiap hari Jumat. Saya merasa nyaman akan hal ini karena penerapan pemakaian pakaian budaya yang diadakan sekali seminggu menurut saya merupakan langkah kecil yang dapat dilakukan untuk meingkatkan kesadaran para anak muda untuk tidak melupakan kebudayaan negeri yang ditinggalinya. 

Berdasarkan tiga perspektif pemosisian kebudayaan atau 3T, yaitu Tatanan, Tuntunan, serta Tontonan, setiap kebudayaan yang kita lihat pasti mengandung atau bisa dilihat dari ketiga perspektif ini. Untuk bermain gamelan sendiri dapat dipandang sebagai tontonan, tapi di samping itu juga dapat dipandang sebagai tuntunan agar masyarakat kita lebeih sadar akan pentingnya kerja sama dan gotong royong, serta dapat dipandang sebagai representasi tatanan yang ada, di mana setiap masyarakat seyogianya memiliki peran mereka masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat dan seharusnya berjuang sebaik mungkin dalam perannya masing-masing tersebut demi tercapainya keharmonisan. Selain itu, untuk pemakaian pakaian adat seperti pangsi dan kebaya sendiri bisa menjadi representasi identitas suatu daerah dari negeri kita, di samping itu juga menjadi tuntunan bagi para anak muda untuk tetap bangga akan kebudayaan negerinya, serta bisa juga menjadi tontonan yang baik dan menyenangkan untuk dilihat.


#Mengbudaya

#KATITB2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar